PMAY Tiakur Rayakan Natal dan Dies Dalam Kesederhanaan

PMAY Harus Berguna Dalam Perannya

Berita, Organisasi825 Dilihat
banner 468x60

Lentera MBD.Com– “Orang Majus adalah Kaum Cendikiawan, yang punya pengetahuan tentang bintang. Kalau konteks hari ini, maka mereka adalah profesor di bidang keilmuan mereka. Tapi dengan Kepandaian mereka ( orang Majus ), mereka rela berjalan mengikuti bintang dan mencari Yesus Raja Damai, Sang Imanuel,” tandas Pendeta Ino Salakay, S.Si dalam refleksinya pada perayaan Natal dan Dies Natalis Ke-3 Persekutuan Mahasiswa Asal Yotowawa (PMAY) Tiakur, Minggu (3/12) di Aula Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Pattimura.

Lebih jauh dalam refleksinya, Pendeta Salakay menekankan tentang pentingnya mencari Tuhan dalam hidup ini. Sebab ilmu dan kepintaran yang dimiliki sekalipun jika digunakan tanpa hikmat dari Tuhan, maka semuaya tidak akan berguna. “Sebagai bagian juga dari orang Kisar, saya mengajak teman-teman dan ade-ade untuk serius belajar dan menghargai jerih payah orang tua di kampung halaman yang sudah berjuang dan bekerja keras untuk membiayai perkuliahan kalian. Jadilah berguna dengan ilmu yang diperoleh melalui perkuliahan,” harapnya.

Perayaan Natal yang dikemas dengan Sederhana namun bermakna itu dihadiri oleh semua anggota PMAY Tiakur, Para Pembina yakni Otis Saununu (Dewan Pengawas PDAM Kalwedo), Andy Dahoklory (Ketua Pengelola PSDKU), Jefry Rehiraky dan Paa Unukoly serta beberapa orang tua, hadir juga Paguyuban lainnya.

Otis Saununu yang diminta menyampaikan kesan dan pesan Natal, memberikan banyak nasehat dan arahan bagi PMAY Tiakur. Saununu menjelaskan tentang Perkembangan IPTEK yang harus bisa diadaptasi oleh mahasiswa hari ini, sehingga bisa bersaing dengan mahasiswa yang lainnya. “Tidak semua anak-anak yang di Kisar bisa datang berkuliah di Moa. Karena itu kalian adalah yang terpilih, sama seperti orang majus yang terpilih untuk melihat Yesus dan mempersembahkan Mas, Kemenyaan dan Mur,” paparnya.

Alon Frans selaku Ketua Umum PMAY Tiakur dalam Sambutannya juga berharap PMAY menjadi tempat berkumpul dan bersekutu bagi Mahasiswa asal Pulau Kisar serta menjadi tempat belajar yang berguna bagi diri dan juga masyarakat Pulau Kisar. “sejarah berdirinya PAMY sejak tahun 2010 dengan harapan menjadi wadah pemersatu sekaligus tempat belajar dan menjadi berguna bagi masyarakat Pulau Kisar. Karena itu, saya berharap, dengan perayaan Natal sekaligus momentum Dies Natalis dapat mempererat persaudaraan sebagai orang bersaudara sekaligus kita menjadi berguna melalui organisasi ini bagi orang tua dan seluruh masyarakat Pulau Kisar,” ajak putra Abusur ini.

Tokoh Muda Kisar, Jefry Rehiraky yang juga hadir menyampaikan terimakasih kepada PMAY Tiakur yang selalu membuka ruang Komunikasi, bahkan mengundangnya selaku senior di setiap acara PMAY Tiakur. “PMAY adalah tempat ade-ade bersekutu dan berdiskusi bersama. Kebetulan Saya juga dianggap sebagai senior yang selalu diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan sharing dalam dinamika perkuliahan serta organisasi. Karena itu, saya berterimakasih sekaligus berharap PMAY Tiakur kedepan dapat berkolaborasi dengan Organisasi Kepemudaan (OKP) lainnya yang ada di Tiakur, bahkan dengan Pemerintah Daerah dalam kegiatan-kegiatan yang berkontribusi bagi masyarakat, khususnya di Pulau Kisar. Sebab terlepas dari membangun persekutuan orang sudara dari satu pulau karena ada di perantauan, tetapi diharapakan juga peran aktif PMAY Tiakur dalam melihat sejumlah persoalan di daerah ini. Khususnya di Pulau Kisar, misalnya persoalan Jeruk Kisar yang hampir punah, persoalan sopi yang menjadi pergumulan legalitasnya, bahkan persoalan yang lain, yang butuh perhatian PMAY,” ungkap Rehiraky. (LMbd 02, LMbd 03)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *