Lenteranusantara.Co.id, Ambon – Sam Latoconsina akhirnya didapuk jadi nakhoda baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku masa bakti 2025-2029.
Terpilihnya Sam secara aklamasi dengan dukungan mayoritas pemilik hak suara dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) XII KONI Provinsi Maluku di Lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Senin (3/2) siang.
Pemilik nama lengkap Muhammad Armyn Syarif Latuconsina sebelumnya telah ditetapkan sebagai calon tunggal di Musorprovlub sesuai Pasal 29 AD/ART KONI 2020 oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketum KONI Provinsi Maluku 2025-2029.
Dalam pidatonya usai terpilih, Sam memaparkan niat menakhodai biduk organisasi olahraga di Maluku itu.
“Saya ini sudah tiga tahun lebih menetap dan beraktifitas di Jakarta. Tapi, setelah saya ditawarkan Gubernur terpilih Bung Hendrik Lewerissa untuk menjadi Ketum KONI Maluku saya terima tanggung jawab moril ini demi tanah leluhur Maluku,” bilangnya.
Selain itu, dengan pengalaman sebagai Ketua DPD KNPI Maluku menggelar event sepakbola Menteri Pemuda dan Olahraga Cup selama empat kali di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Ambon, dan turnamen tinju Piala Wali Kota Ambon, dirinya punya keinginan untuk berbuat lebih lagi bagi pengembangan olahraga di Maluku.
“Ternyata jadi ketum cabang olahraga tidak gampang. Butuh pengorbanan dan kita harus ‘gila’,” tandasnya sembari mengingatkan ”Waktu Menpora Cup itu ada hutang Rp 400 Juta ya sebagai ketua terpaksa saya harus bayar. Bahkan waktu saya jadi ketua Pertina Maluku saya tidak pernah minta ke KONI Maluku, tapi di PON XIX 2016 Jawa Barat atlet tinju Maluku berhasil menyumbang 2 emas, 1 perak dan 3 perunggu,” ketusnya.
Mantan Wali Kota Ambon Periode 2011-2016 ini mengatakan, tekadnya untuk maju sebagai Ketum, karena dukungan anggota KONI Provinsi Maluku terutama suport dari pengurus-pengurus cabor.
“Kalau semua hal dibangun dengan benar, pasti hasilnya juga benar atau memuaskan. Rekrutmen atlet harus benar, pelatih harus benar, wasit juga benar dan yang penting pengurus KONI Provinsi Maluku harus benar. Kalau semua komponen ini berjalan dengan benar, ya target prestasi ke depan pasti terwujud,” papar Sam.
Dalam kesempatan itu, Sam juga menyinggung manajemen pengurus KONI Provinsi Maluku demisioner yang meninggalkan hutang ke pihak ketiga.
“Tadi sebelum saya naik di podium ini saya sudah disodorkan invoice tagihan dari Ibu Maria selaku pengurus KONI Pusat tentang biaya-biaya akomodasi kontingen Maluku di PON Aceh dan Sumatera Utara yang belum dilunasi. Masa lalu biarkan berlalu. Mari kita solid untuk membangun Maluku agar berprestasi di segala bidang termasuk di bidang olahraga,” ujar Sam diplomatis.
Sam meyakini jika seluruh pemangku kepentingan olahraga di wilayah ini kompak, punya niat tulus dan rela berkorban untuk membangun olahraga, niscaya akan lahir Elias Pical baru, Ema Tahapary baru, Irene Joseph baru, La Memo baru dan atlet-atlet tangguh Indonesia asal Maluku.
“Ini catatan penting yang ingin saya sampaikan kepada anggota KONI Maluku, pengurus cabor dan pemangku kepentingan olahraga di wilayah ini,” pesannya.
TARGET MALUKU JAYA BUTUH SOLIDITAS, SINERGISITAS dan SOLIDARITAS
Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayor Jenderal TNI (Purn) Soedarmo yang dipercayakan membuka Musorprovlub KONI Maluku, menegaskan siapapun yang terpilih menjadi Ketum dan pengurus KONI Provinsi Maluku harus menguasai dan memahami dengan benar AD/ART KONI.
“Rujukan utama untuk membangun olahraga adalah pengurus harus memahami dan menjalankan organisasi sesuai AD/ART KONI,” imbaunya.
Untuk mewujudkan target Maluku jaya di bidang olahraga terutama ke PON 2028 Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur nanti, Soedarmo menekankan pentingnya soliditas, sinergisitas dan solidaritas di antara seluruh pemangku kepentingan olahraga di wilayah ini.
“Kalau mau berhasil perlu kekompakkan atau soliditas. Butuh kerja sama dan solidaritas di antara seluruh pemangku kepentingan olahraga. Tanpa itu seluruh upaya mencapai prestasi olahraga tak akan terwujud. Dari daerah ini kita kenal bung Eli Pical, bung Ongen Saknosiwi dan atlet-atlet lainnya yang pernah mengharumkan bangsa dan negara di event olahraga internasional. Maluku pasti bisa,” cetus Soedarmo memotivasi. (LN-04)