Pasutri Petinju Maluku Harap Pemerintah Perhatikan Nasib Atlet

Maluku, Olahraga105 Dilihat
banner 468x60

Lenteranusantara.Co.Id, Ambon – Pasangan suami dan istri Petinju Maluku berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, Novi Sahuleka dan Tina Pentury keluhkan perhatian Pemerintah Daerah.

Minimnya perhatian pemerintah daerah bagi atlet-atlet berprestasi itu perlahan  menggeser julukan publik sejak 1970an hingga 1980an bagi Maluku, Gudang Petinju.

Kepada media ini Sabtu (8/2), Sahuleka menuturkan, dirinya sudah 15 tahun sebagai honorer di Kantor Gubernur Maluku, hingga kini belum jadi PNS.

“Beta sudah 15 tahun honor di kantor Gubernur Maluku sebagai Satuan Polisi Pamong Praja. Semoga Gubernur Maluku yang baru (Hendrik Lewerissa) bisa perhatian ke beta dengan maitua juga atlet-atlet lain yang belum jelas masa depannya hingga saat ini. Apalagi Atlet-atlet muda Maluku saat ini,” ujar Sahuleka.

Novi Sahuleka dan Tina Pentury adalah dua petinju yang telah banyak menyumbangkan medali bagi Maluku di Kejurnas, PON dan event nasional lain.

Sahuleka sendiri tiga kali lolos kualifikasi PON dan berlaga di PON XVIII 2012 Kepulauan Riau, PON XX 2021 Papua dan PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara.

” Di PON Papua saya dapat medali perunggu. Waktu Arafura Youth Games di Darwin Australia saya juga dapat medali perunggu. Sedangkan maitua (isteri) beta (saya) Tina Pentury dua kali tampil di PON yakni PON XVII 2008  dia dapat perunggu, sedangkan PON XVIII 2012 Kepulauan Riau dia seng (tidak) dapat medali. Maitua sempat masuk Pelatnas ikut Presiden Cup tapi sampai sekarang juga belum dapat kerja,” ungkap Sahuleka.

Dia berharap, minimnya perhatian Pemerintah daerah cukup saja dirasakan mereka. “Kakak Rony (Samloy) e cukup voor Beta sudah 15 tahun honor di kantor Gubernur Maluku. Kalau adik-adik atlet yang baru berprestasi mudahkan mereka bekerja yang baik dari pemerintah daerah. Semoga olahraga Maluku jaya kembali dan dimudahkan untuk atlet-atlet yang baru membela Maluku dan dimudahkan mereka bekerja. Ini suara hati beta sebagai Atlet Nasional. Biarlah Beta sebagai contoh buat daerah ini. Jangan lagi korbankan atlet-atlet muda potensial,” harap Sahuleka kepada Rony Samloy, Redaktur Tamu lenteranusantara.co.id. (LN-04)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *