Lentera MBD.Com, Tiakur- Dalam upaya mengembangkan lapangan gas abadi di Kabupaten Maluku Barat Daya, langkah awal yang diambil adalah melakukan pengumpulan baseline data. Proses ini melibatkan analisis mendalam terhadap kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi di wilayah tersebut. Tim ahli terlibat dalam survei yang komprehensif untuk memastikan data yang akurat dan relevan. “Karena itu, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Masela, dalam hal ini Inpex dan PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petronas Masela SDN. Bhd akan melakukan survei lanjutan untuk melengkapi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDaL) pada proyek Ladang Gas Abadi Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku” Hal ini disampaikan Ketua Tim Peneliti Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Institut Pertanian Bogor (IPB), Rubin Tjamin, saat pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) di Serbaguna Tiakur, Rabu (17/1) dengan tema Baseline Data dan Integrasi Wilayah Kabupaten MBD dalam AMDaL Pengembangan Lapangan Gas Abadi.
Rubin mengatakan, pihaknya akan melakukan survei rona lingkungan di Kabupaten MBD selama delapan hari untuk keperluan perbaikan dokumen AMDaL Pengembangan Lapangan Gas Abadi Inpex Masela. “Dalam survei ini kita melibatkan konsultan AMDaL PKPSL IPB yang didukung oleh pemangku kepentingan masyarakat MBD yakni Ikatan Intelektual MBD (Itamalda), Perkumpulan Masyarakat Kepulauan Babar dan Gerakan Membangun Bumi Kalwedo”, ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan Survei Rona Awal Lingkungan di wilayah Kabupaten MBD untuk keperluan penyelesaian penyusunan dokumen AMDaL dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Proyek Abadi. “Kegiatan survei rona awal lingkungan yang akan dilakukan meliputi pengambilan sampel air laut, plankton, benthos, air sumur, air sungai, pengamatan flora dan fauna pesisir, pengukuran arus, serta komponen sosial, budaya, ekonomi dan kesehatan masyarakat dan pengumpulan data sekunder baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa,” paparnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut dilakukan mulai dari tanggal 16 – 24 Januari 2024 di Pulau Moa, Pulau Letti, Pulau Lakor, Pulau Luang dan Pulau Babar. “Kegiatan survei ini diharapkan dapat berjalan dengan baik sehingga tim segera bekerja menyusun hasil kajian tersebut,” harapnya.
Sementara itu, Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, ST dalam sambutannya mengatakan, dokumen AMDaL Pengembangan Blok Masela sebenarnya sudah selesai dan final namun karena doa dan dukungan masyarakat MBD secara khusus Pemkab MBD dan Itamalda maka SKK Migas boleh memberikan kesempatan kajian lanjutan di MBD dalam rangka melengkapi dokumen AMDaL yang sudah ada. “Kabupaten MBD merupakan salah satu kabupaten penghasil yang akan secara langsung merasakan dampak pengembangan lapangan gas abadi ini. Oleh karena itu, masyarakat MBD harus disiapkan dengan baik. Pasti ada dampak yang dirasakan masyarakat, baik itu perubahan ekonomi, sosial dan budaya tetapi juga ikan, laut, tanah dan air maupun lingkungan secara keseluruhan”, ungkap Noach.
Selain itu, Noach juga menekankan pentingnya pengembangan SDM yang unggul sehingga dapat berpartisipasi dalam pengembangan Blok Masela nanti. “Kita berharap pelaksanaan survei ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat MBD,” ajaknya. (LMbd-03)