Warga Gunung Nona Butuh Embung Bukan Bantuan Air Sesaat

Berita, Pembangunan272 Dilihat
banner 468x60

Lentera MBD.Com Ambon -Saat ini Kota Ambon, Maluku, tengah dilanda krisis air bersih menyusul kian maraknya penebangan pohon-pohon penyanggah di daerah resapan air di sejumlah titik di kota bertajuk Manise (maju, aman, nyaman, indah, sejahtera, elok) ini.

Alhasil,  menghadapi ancaman badai kekeringan yang bakal melanda kawasan Timur Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,  sudah saatnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat dan DPRD Maluku merencanakan pembangunan embung di sejumlah wilayah, tak terkecuali di kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Saat ini penduduk Gunung Nona dan sekitarnya mencapai lebih kurang 800 Kepala Keluarga (KK) atau sekira 3200 jiwa lebih. “Bagi kami di sini, saat ini yang dibutuhkan adalah embung (waduk penampung kelebihan air hujan) bukan sumbangan air gratis yang hanya diperoleh orang-orang tertentu saja karena kedekatan dengan calon-calon anggota legislatif tertentu dan oknum pejabat di Pemerintah Kota Ambon,” keluh Rony Samloy, S.H.,salah satu warga Gunung Nona kepada Lentera MBD.Com di Ambon, Jumat (9/2/2024).

Samloy menyatakan keberadaan embung lebih berdampak massif dan berjangka waktu lama jika dikaitkan dengan upaya mengatasi krisis air bersih di daerah ini dalam beberapa tahun terakhir ini. “Selain itu, kalau embung dibangun di kawasan Gunung Nona bagian atas, suplai air bersih akan mudah diperoleh masyarakat yang ingin masuk program air bersih pemerintah. Yang tak kalah penting jika melihat topografi wilayah perbukitan di Gunung Nona bagian atas, maka jika sudah ada embung dengan sendirinya akan menghalangi longsor dan bahaya kebakaran hutan dan lahan di sekitar lokasi dibangunnya embung tersebut,” papar advokat dan jurnalis senior Maluku ini.

Samloy mengungkapkan rencana pembangunan embung di Gunung Nona atas pernah diwacanakan di DPRD Provinsi Maluku, tapi semua ide cemerlang ini hilang ditelan bumi tanpa kepedulian para wakil rakyat di “Baileo Karang Panjang” itu. “Masyarakat Gunung Nona berharap siapapun yang terpilih nanti baik di DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi Maluku dan DPRD Kota Ambon dapat memperjuangkan terwujudnya pembangunan embung di Gunung Nona atas, sebab hal ini sifatnya urgen atau menjadi kebutuhan mendesak,” seru Ketua Tim Advokasi Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Pancaran Kasih itu lantang. (LMbd 04)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *