Lentera Nusantara.Co.Id, Ambon – Menilik dinamika politik yang cukup kompleks belakangan ini, Apriansa Atapary, Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI ) Cabang Ambon memberikan reaksi kepada publik, terkait kehadiran figur Febry Calvin Tetelepta g“FCT” dalam pentas Pilkada Maluku 2024.
Dirinya menuturkan, FCT merupakan kader ideologis GMKI Cabang Ambon yang membangun karir dari aktifis lokal hingga mencapai puncaknya saat ini sebagai Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan. “Asam-garam pergerakan untuk menjadi bagian pikir terhadap arah Bangsa dan Negara. Beliau pun turut serta menjadi orang yang berkontribusi akan pembangunan dari Sabang sampai Merauke dari sisi infrastruktur, energi dan Investasi,” sebut Atapary.
Keterpanggilan FCT untuk memimpin Maluku, lanjutnya, telah diketahui publik dan sejarah telah mencatat ada banyak tanda mata yang ditorehkan oleh FCT dalam pekerjaannya selama ini di Dapur Istana Negara. “Banyak tanda mata yang sudah ditorehkan FCT, seperti pembanguan infrastruktur skala besar di tingkat daerah dalam Provinsi Maluku dan terus dikawal. Salah satunya pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) di pulau Buru dan Seram,” bebernya.
Lebih jauh Atapary menjelaskan, Maluku dengan luas wilayah mencapai 712,480 km2 serta memiliki 11 kabupaten/kota yang tersebar di hampir kurang lebih 1.300 pulau dan letak provinsi yang tergolong strategis di Indonesia. Karena letaknya yang berada di antara dua pulau serta dilalui oleh tiga alur Laut Kepulauan Indonesia, menjadikan Maluku menjadi salah satu provinsi dengan kekayaan Sumber Daya Alam dari segi laut maupun daratan yang berlimpah. Namun, realitasnya, tidak kunjung membawa Maluku pada taraf hidup masyarakat yang Sejahtera. “Dengan inilah Saya selaku Pimpinan GMKI Cabang Ambon menyampaikan agar keterpilihan terhadap Calon Gubernur sebagai pimpinan Provinsi Maluku kedepan haruslah melihat pada isi kepala dan bukan isi tas. Negara ini membutuhkan pemikir untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Begitu pula figur pemimpin yang akan memimpin Maluku,” tegas perempuan berdarah Tihulale. (LN 02)