Lentera MBD.Com, Tiakur–Sudah lebih dari sepekan, Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terkesan “menutup mata” membantu korban bencana di Desa Letsiara, Kecamatan Babar Barat. Padahal, bencana angin kencang yang terjadi sekira pukul 15.00 WIT, Sabtu (28/10/2023) lalu dan merusak Balai Desa serta 4 rumah warga itu sudah diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD.
Penjabat Kepala Desa Letsiara, Abraham Mauressy yang dikonfirmasi Lentera MBD.Com Selasa (8/11) kemarin mengakui, hingga kini belum ada bantuan dari BPBD. “Saya sudah lapor secara lisan di Bencana (BPBD), tapi belum ada informasi dari Bencana,” jelasnya melalui pesan WhatApp.
Menurutnya, Kepala Kecamatan Babar Barat sementara berada di ibu kota kabupaten, Tiakur dan mungkin sudah menyampaikan laporannya. “Pak Camat sudah ada di Tiakur jadi mungkin laporan sudah disampaikan. Kalau untuk rumah yang rusak, sampai sekarang belum dibuat apa-apa,” katanya melanjutkan.
Kepala BPBD MBD, James R.J Likko, SE yang dikonfirmasi membenarkan hal itu. Kendati demikian, belum ada kejelasan untuk memproses bantuan kepada warga terkena bencana. “Sementara lagi diproses tetapi beta masih di luar daerah adik,” tandasnya melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, Lentera MBD.Com telah merilis berita setelah bencana pada tanggal 29 Oktober dan terkonfirmasi kepada BPBD MBD dan menguraikan berdasarkan laporan Satuan Tugas Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Satgas Pusdalops-PB). “Kejadian bencana angin kencang terjadi pada hari Sabtu, kira-kira jam 15.00 WIT terjadi di Desa Letsiara. Bahwa dari kejadian tersebut mengakibatkan 2 unit rumah warga Desa Letsiara mengalami kerusakan sedang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” jelasnya sembari mengirimkan laporan operator Pusdalops-PB yang bertugas saat kejadian yakni Hendrik Dahoklory, Hendra Weringkukly dan Ana Markus.
BPBD juga telah memberikan bantuan cepat berupa 2 tenda gulung. “Untuk kebutuhan mendesak, telah diberikan 2 buah tenda gulung dan hingga kini masih melakukan pantauan. Kita telah menghimbau masyarakat untuk tetap waspada. Adapun kendala yang dihadapi saat kejadian yaitu minimnya transportasi laut yang dimiliki BPBD MBD berupa speedboad. Karena itu, kita masih terus memantau,” tandasnya.
Padahal, informasi dari masyarakat Desa Letsiara rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 4 rumah dan Balai Desa. “Angin kencang tiba-tiba sekitar jam setengah empat sore. Dan sebanyak 4 rumah yang mengalami kerusakan. Selain itu, Balai Desa juga rusak. Yang mengalamai kerusakan rumah yaitu Bapak Nelson Saleky, Bapak Roy Etwiory, Bapak Toby Mose dan Bapak Poly Laipiopa,” jelas Mesakh Anmama saat itu. (LMbd 01)