Lentera Nusantara, MBD – Politisi muda Maluku Barat Daya, Freni Lutruntuhluy mendesak Presiden Joko Widodo melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, S.Si, CHFC, CLU untuk segera menangani masalah Kesehatan yang dialami warga Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku atas nama Nock Mabala yang sakit dan dibawa untuk pengobatan di Timor Leste, Rabu 3 April 2024.
“Kita desak Presiden dan Menteri Kesehatan untuk segera melakukan koordinasi dengan pemerintah Timor Leste agar memberi kepastian perlindungan bagi pasien kita asal Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya yang dikabarkan telah tiba di Dili menggunakan perahu motor melalui jalur laut Wetar-Atauru sampai ke Dili”, ungkap Lutruntuhluy kepada media ini melalui WhatsApnya, Kamis (04/04).
Ia mengatakan, masalah ini telah disampaikan ke Ketua Dewan Pembina Lembaga PADMA Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamian Indonesia), Gabriel Goa di Jakarta sebagai salah satu Lembaga yang konsen terhadap masalah kemanusiaan agar melakukan pengecekan informasi terkait penanganan masalah ini.
“Kami sudah sampaikan ke PADMA Indonesia di Jakarta langsung dengan Pembinanya, Pak Gabriel Goa untuk semoga bisa membantu memberi informasi ini ke pihak Kementerian agar pasien atas nama Nock Mabala bisa mendapat penanganan medis secara cepat oleh pemerintah Timor Leste”, ungkap Politisi Muda asal Damer- Lakor itu.
Lebih jauh, Freni Lutruntuhluy menyayangkan perhatian pemerintah pusat untuk membangun fasilitas Kesehatan di Pulau Wetar sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. “Sampai saat ini, pengobatan masih terus dilakukan oleh warga di Pulau Wetar ke Timor Leste. Padahal, fasilitas Kesehatan bisa saja dibangun di Pulau Wetar sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste,” tandasnya.
Ditambahkan, informasi tentang pasien tersebut saat ini lagi viral di media sosial Maluku Barat Daya. Banyak kalangan ikut menaruh prihatin, termasuk memberi protes terkait pemerintah lalai dalam memberi rasa aman terhadap orang sakit di Pulau Wetar. (LN-Tim)