LenteraNusantara.Co.Id, MBD – Kapal Kargo Lintas Bahari Indonesia yang melakukan pelayaran menuju Pelabuhan Sermatang, Kecamatan Luang Sermatang, Kabupaten Maluku Barat Daya, Minggu (9/6) Dini hari mengalami gangguan mesin dan hanyut di perairan Sermatang, sekitar 8 Mil dari Pelabuhan.
Kepada LenteraNusantara.Co.Id, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik/Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah MBD, Karolina Wakim ,SH menjelaskan, informasi yang disampaikan Nakhoda Kapal, bahwa pada pukul 00.12.14 WIT, Kapal mengalami gangguan pada mesin dan mengakibatkan hilang kendali dan hanyut. “Pemerintah daerah dalam hal ini Manajer Pusdalops PB BPBD MBD melakukan koordinasi dengan pihak terkait yakni Syahbandar Mahaleta, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa Mdona Hyera, Pihak Kepolisian Mdona Hyera dalam upaya pencarian terhadap KM. LBI dan dalam upaya pencarian tersebut KM. LBI berhasil ditemukan pada posisi 8 Mil dari darat Pulau Mdona Hyera. Pukul 14:11:37 WIT. Selanjutnya dari pencarian tersebut telah melakukan evakuasi terhadap beberapa penumpang. Sampai saat ini Tim sedang melakukan Evakuasi Penumpang KM. LBI,” ungkap Wakim yang dikonfirmasi sekira pukul 18.00 WIT.
Wakim juga menjelaskan, informasi dari Nakhoda KM. LBI bahwa titik koordinat posisi kapal sementara berada di 08 derajat, 03 menit, 20 detik selatan pulau sermatang, bujur 128 derajat, 53 menit, 54 detik timur pulau sermatang. “Lewat koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Syahbandar Mahaleta serta Nakhoda, para penumpang sudah dievakuasi ke Pelabuhan Mahaleta. Dan posisi kapal semntara berada di dekat Pulau Kelapa,” tandasnya.
Lanjutnya, Pusdalops PB BPBD belum dapat memastikan kerugian yang dialami dari kecelakaan laut trsebut. “Untuk kerugian belum diketahui, korban jiwa juga belum diketahui. Hingga kini Tim Reaksi Cepat masih standby dan akan diinformaikan perkembangannya kepada Pusdalops Kabupaten,” katanya.
Informasi yang diperoleh media ini, sebanyak kurang lebih 30 penumpang yang didalamnya juga terdapat seorang bayi telah dievakuasi ke Pelabuhan Mahaleta, Sermatang. Sementara para penumpang menginap di rumah Kepala Desa Mahaleta. proses evakuasi dilakukan selama 6 jam karena keterbatasan armada. (Tim)