Lenteranusantara.Co.Id, Ambon – Saling serang soal dugaan suap saat pemilihan Rektor Universitas Pattimura Ambon di media massa terus bergulir. Deadline Tim Hukum Universitas Pattimura yang diketuai Dr. Sherlock Halmes Lekipiouw, S.H.,M.H., agar Berty Waerisal (BW) meminta maaf sekaligus mengklarifikasi pernyataannya di media massa mengenai dugaan suap dan gratifika Rp 200 Juta paling lambat Minggu (10/8) pagi, benar-benar tak bertaji.
BW justru tak keder terhadap ancaman Tim Hukum Unpatti tersebut. Dia bahkan tengah menyiapkan dokumen-dokumen resmi berikut bukti sejumlah transaksi untuk disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
Secara khusus BW menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap ambigu Rektor Unpatti (Profesor Fredy Leiwakabessy) yang menurutnya justru “mencuci tangan” dalam persoalan pelik ini.
“Saya merasa sebagian pihak mencuci tangan, termasuk rektor (Unpatti). Masalahnya ketika Dominggus Souissa yang mengaku bertemu rektor untuk melaporkan utang Rp150 juta itu, rektor malah desak proses hukum terhadap saya. Padahal saya hanya pihak pendukung dari kesepakatan mereka berdua,” kesal BW dalam jumpa pers, Kamis (7/8) lalu.
“Bahkan, ini bukan hanya di saya, ada juga lewat orang lain seperti Agus Ufie, juga ada lainnya lagi,”sambung BW.
Olehnya itu, BW mengaku akan membuka kedok kejahatan yang selama ini terpelihara di Unpatti, baik itu soal dugaan suap maupun korupsi.
“Kami pastikan akan buka semua dugaan suap dan gratifikasi selama ini yang terjadi di Unpatti. Kami tidak akan berdamai. Kalau mereka tidak proses saya, maka saya yang akan proses mereka. Kami akan lawan sampai titik darah penghabisan,” tegas BW.
Sementara itu dosen FKIP Unpatti Dr. Agus Ufie (AU) yang sempat disebut terlibat dalam dugaan suap tersebut oleh BW, saat dikonfirmasi Senin (11/8) mengakui BW adalah teman baiknya, sehingga dia menyarankan BW untuk menempuh jalan damai agar semua proses berjalan dengan baik di kemudian hari.
“BW itu teman baik saya. Saya justru sudah bicara dengan dia agar selesaikan baik-baik saja, tapi dia mungkin dalam keadaan emosi sehingga kalau dia mau lapor ya silakan saja. Unpatti kan juga sudah ada tim hukumnya. Tinggal dia berurusan dengan tim hukum Unpatti. Seratus kali dia mau sebut nama saya ya dia tetap teman saya,” ringkas AU. (LN-04)