Siswa di MBD Diberikan Telur Busuk Program MBG, Forkopimda Tak Serius Lakukan Pengawasan

banner 468x60

Lenteranusantara.Co.Id, Ambon – Program Makan Bergizi Gratis yang dilaunching Kodim 1511 Pulau Moa dan dihadiri Pemerintah Daerah yang diwakili asisten I Setda MBD, Simon Dahoklory dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), 24 Februari 2025 di SMP Negeri Tiakur dan SMA Negeri 13 Tiakur serta serentak dilakukan di beberapa sekolah di MBD, tidak ditindaklanjuti dengan pengawasan secara maksimal.

Dari launching itu, diketahui bahwa pengelola MBG yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bekerjasama dengan Yayasan Nasabe Pangan Bergizi yang beralamat di Kelurahan Tiakur, Kecamatan Moa, Kabupaten MBD.

Pada Selasa (18/3), di SD Negeri Tiakur dan SMP Negeri Tiakur, ditemukan siswa diberikan telur busuk sebagai menu makanan bergizi gratis. Padahal, sejak dilaunching dan hanya berselang beberapa hari saja, menu MBG yang tadinya berisi nasi, sayur, tahu dan ayam tidak lagi diberikan kepada siswa.

Menurut informasi yang diperoleh media ini, kebijakan menukar menu MBG dikarenakan sementara dilakukan ibadah puasa. Karena itu, menu MBG diganti dengan susu dalam kemasan kotak kecil berukuran 120 ml, biskuit (Malkist) dan telur rebus.

Sayangnya, pemberian menu makan yang tidak diawasi dengan baik, para siswa disuguhkan telur busuk. Kejadian ini dialami di SD dan SMP Negeri Tiakur. Dari informasi yang diperoleh, sebagian besar siswa tidak dapat memakan telur yang diberikan karena busuk.

Setelah kejadian ini, hari ini Rabu(19/3), pantauan media ini, siswa tidak lagi diberikan telur tetapi hanya diberikan susu berukuran 120 ml dan dua bungkus biskuit.

Salah satu orang tua siswa yang enggan namanya dipubliksikan menyayangkan kejadian ini. ”Memang benar, anak saya juga dapat telur busuk. Kemarin, pulang sekolah dia sampaikan. Bukan dia saja, ternyata sebagian besar anak diberikan telur rebus yang sudah busuk. Kalau seperti ini, guna apa ada makan bergizi gratis itu. Justru makanan yang dbierikan bukan bergizi tetapi bisa mengakibatkan sakit bagi anak-anak,” kesalnya.

Menurut dia, harusnya ada pengawasan dari orang-orang yang berkompeten. ”Kalau seperti ini dan didiamkan saja, kami orang tua juga khawatir dengan kesehatan anak-anak kami. Ini makanan. Anak-anak pasti makan saja karena sudah diberikan. Karena itu kita khawatir, kalau makanan yang diberikan tidak sehat akan berdampak bagi anak-anak kita juga. Sebagai orang tua, kiat berharap ada pengawasan dan tindakan yang dilakukan dengan kejadian seperti ini,” ketusnya.

kepala SMP Negeri Tiakur, Deddy Rupilu yang dikonfirmasi juga membenarkan. “Ada beberapa anak yang dapat. Telurnya mungkin dingin jadi direbus tidak baik untuk dimakan. Beta sudah langsung konfirmasi ke panitianya untuk mohon perhatikan telur yang direbus. pastikan telurnya baik untuk dimakan oleh anak-anak,” tulisnya melali pesan WA kepada media ini, Rabu (19/3). (LN-01)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru