GMKI Minta DPRD dan Pemkab Cari Solusi Kelangkaan BBM di Moa

Berita, Ekonomi, Ragam570 Dilihat
banner 468x60

Lentera MBD.Com, Moa– Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Tiakur meminta perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya sebagai eksekutif untuk mencari Solusi kelangkaan Bahan Bakar Minyak yang hamper setiap tahun terus terjadi.

Hal ini disampaikan Ketua Cabang GMKI Tiakur, Yandri Porumau kepada media ini, Minggu (25/2). Menurutnya, kelangkaan BBM dengan alasan cuaca ekstrim terus dijadikan kendala. “Harusnya Langkah antisipatif sudah dilakukan dengan kondisi wilayah MBD ini. Sebab, hal ini bukanlah hal baru yang terjadi. Sebagai wakil rakyat, DPRD tidak mesti diam, demikian juga pihak eksekutif. Dengan langkanya BBM sangat berpengaruh terhadap segala segi,” tandasnya.

Antrian Panjang Saat pengisian BBM di SPBU, Tiakur, Kecamatan Moa, Kab. MBD.
Foto : Fb

Apalagi, lanjutnya, informasi simpang siur dari Pemerintah Daerah yang dengan bangga menyebarkan informasi ketersediaan stok BBM dan memastikan informasi distribusi yang tepat waktu. “Harusnya dikoordinasikan lebih awal sebelum menyebarkan informasi kepada masyarakat melalui flayer dan sebagainya oleh pemerintah sehingga tidak menimbulkan pertanyaan oleh masyarakat. Tadinya Pemda sampaikan masih banyak stok sehingga masyarakat tidak perlu panik, kenyataannya terjadi kelangkaan,” bebernya.

Lebih jauh putra Worono Kisar ini menegaskan, sebagai organisasi yang turut menggumuli kepentingan masyarakat, pihaknya meminta keseriusan untuk merespon kondisi kelangkaan BBM ini. “Kita berharap tidak terjadi lagi. Sebab kondisi cuaca yang dijadikan alasan, padahal cuaca ekstrim di wilayah MBD sudah diketahui namun tetap dijadikan alasan. DPRD dan Pemerintah Kabupaten segera memanggil dan menegaskan kepada pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk lebih profesional dan efektif dalam pengelolaan ketersediaan BBM di wilayah MBD, khususnya di Pulau Moa sebagai pusat aktivitas pemerintahan,” harapnya.

Menurutnya, perlu adanya perubahan dalam manajemen dan penataan yang lebih baik sebagai langkah proaktif untuk mengatasi tantangan ini. Dia menyampaikan urgensi untuk melakukan analisis kebutuhan yang lebih mendalam guna mengidentifikasi akar permasalahan dan mencegah timbulnya situasi serupa setiap tahunnya. “Kita berharap semua pihak bersinergi untuk mencari Solusi sehingga tidak membuat masyarakat panik dan larut dalam kondisi ini,” timpalnya. (LMbd 03)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *