Lenteranusantara.Co.Id, Singapura – Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena yang didapuk mengikuti Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI bersama 24 Kepala Daerah di Indonesia sejak 4 November lalu, saat ini tengah melanjutkan kegiatan di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Melalui akun facebook milik Bodewin Wattimena, dirinya berharap kegiatan yang diikutinya berdampak bagi kepemimpinannya kedepan untuk kesejahteraan masyarakat Kota Ambon.
“Saya mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat Kota Ambon, kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi Kota Ambon. Beta par Ambon, Ambon par Samua,” tandasnya.
Wali Kota Ambon adalah satu-satunya kepala daerah dari Maluku bersama kepada daerah lainnya yakni Bupati Serdang Brdagai, Padang Pariaman, Belitung Timur, Pringsewu, Sambas, Cianjur, Brebes, Madiun, Sleman, Lombok Tengah, Ende, Kutai Kartanegara, Kota Palangkaraya, Mamuju, Barru, Kabupaten Merauke Jayawijaya, Wali Kota Pekan Baru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Kendari, Ambon, Ternate, Jayapura, dan Sorong mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta.
Saat pembukaan kegiatan, Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily mengatakan, 25 Kepala Daerah yang mengikuti KPPD sebelumnya telah diseleksi. ”Mereka telah diseleksi oleh kementrian dalam negeri untuk mengikuti kursus kepemimpinan yang akan berlangsung dari tanggal 4-18 November 2025,” Kata Ace setelah pembukaan KPPD Angkatan II Tahun 2025, di Lemhannas RI Jakarta, Rabu (5/11).
Kegiatan ini merupakan inisiatif nasional yang berfokus pada penguatan kapasitas kepemimpinan kepala daerah dalam mengelola pemerintahan yang inovatif, berdaya saing global dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kepemimpinan kepala daerah agar lebih inovatif, efektif, dan berorientasi pada pelayanan publik,” tutur Walikota.
Menurut Wali kota, keikutsertaan dalam program ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa kepemimpinan di tingkat daerah harus terus beradaptasi dengan tantangan zaman. Ia menekankan, inovasi bukan hanya tentang pemanfaatan teknologi, tetapi juga tentang membangun budaya kerja yang kolaboratif, responsif dan manusiawi.
“Kesempatan yang luar biasa bagi kami, 25 kepala daerah, bisa berkunjung dan berdiskusi di Lee Kuan Yew School of Public Policy. Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi peningkatan pelayanan publik di daerah masing-masing,” ujarnya. (LN-01)













