Lenteranusantara.Co.Id, Ambon – Kota Ambon, Maluku, bersiap lagi menghelat Amboina International Music Festival (AIMF) 2025 pada 30–31 Oktober mendatang.
Festival ini menjadi bagian komitmen Ambon untuk menguatkan posisinya sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO, sekaligus menghadirkan ruang perjumpaan budaya lintas negara melalui musik.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Ambon, Christian Tukloy, mengatakan keberhasilan AIMF 2024 menjadi pijakan penting melangkah lebih jauh menjadikan musik medium mempersatukan keragaman dan mengurai semangat persahabatan antarbangsa.
“Keberhasilan AIMF 2024 menjadi fondasi penting untuk melangkah lebih jauh,” ungkapnya di Ambon, Kamis (2/10/25).
Ia menuturkan, tahun lalu Ambon berhasil menghadirkan lebih dari 37 artis internasional dari Korea Selatan, Thailand, Malaysia, hingga Belanda.
“Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana musik dapat menjadi jembatan persahabatan antarbangsa,” tandasnya.
AIMF 2025 tak hanya menampilkan musisi dari Ipoh (Malaysia), Suphanburi (Thailand), Belanda, dan Korea Selatan, tetapi juga akan menghadirkan Asia’s Music Cities Forum.
Forum ini mempertemukan para focal points dan praktisi musik dari berbagai kota kreatif di Asia untuk berbagi pengalaman, membuka peluang kolaborasi, serta memperluas jejaring kerja sama antarnegara.
“Melalui festival ini, kita ingin menegaskan bahwa Ambon tidak hanya sekadar panggung musik. Lebih dari itu, AIMF adalah ruang dialog, diplomasi, dan kerja sama regional yang menghidupkan ekosistem kreatif lokal,” jelas Tukloy.
Dia bilang festival ini diharapkan memberi dampak nyata bagi pelaku industri kreatif di Ambon. Bukan hanya musisi, tetapi juga pekerja seni, komunitas kreatif, hingga pelaku UMKM akan mendapat ruang untuk berpartisipasi.
Kehadiran musisi internasional, lanjutnya, juga akan menjadi momen pembelajaran bagi anak muda Ambon.
“Ini adalah ruang interaksi yang bisa memperluas wawasan sekaligus meningkatkan kualitas karya anak muda,” ucapnya.
“AIMF adalah wajah Ambon di panggung dunia. Melalui festival ini kita memperlihatkan bahwa musik mampu mempersatukan keragaman,” tutup Tukloy. (LN-04)